Perlu diperhatikan di sini bahwa Rasulullah selalu berusaha menjadi pemrakarsa pertama dengan langkah antisipasinya yang lebih cepat. Kepribadian beliau sama sekali bertentangan dengan sikap-sikap reaksionil yang menunggu sesuatu terjadi baru mengambil tindakan. Beliau segera mengutus ekspedisi nakhla dengan tujuan ingin meguji kekuatan Mekkah dan reaksinya. Dalam operasi tersebut beliau mempersiapkan personil dan komandan pasukan yang terbaik dengan menunjuk Abdullah ibn Gahsy, seorang yang dikenal sangat disiplin di antara pemuka-pemuka sahabat, sebagai komandannya. Penunjukannya berjalan sangat resmi dan tegas. Selepas shalat Isya beliau memanggil Abdullah ibn Gahsy dan membisikkan: “Datanglah shalat subuh dengan senjata lengkap, aku akan mengutusmu untuk suatu misi”. Setelah shalat subuh, ia mendahului ke kediaman Rasulullah, dan setibanya beliau segera memanggil sekretarisnya, Ubay ibn Ka'b untuk menulis surat perintah yang berbunyi sebagai berikut: “penulis menunjuk saudara sebagai komandan pasukan dan setelah berjalan dua malam, bukalah surat ini, selanjutnya laksanakan isinya”. Bertanya Abdullah ibn Gahsy: “Kearah mana kami wahai Rasulullah?” Jawab beliau:”Ke arah Rukbah al-Najdiyah”. Orientalis Amerika, Mardson Johons, yang mempublikasikan naskah lengkap Al-Waqidi membacanya Rakibbah, dan pada catatan kaki tulisannya ia menafsirkan Rakibbah sebagai suatu sumur, padahal tidak demikian kenyataannya. Yang benar adalah Rukbah, yaitu salah satu bukit di sebelah timur laut dari arah Mekkah yang namanya masih dikenal sampai sekarang, sedangkan al-najdiyah adalah jalur perdagangan Mekkah-Iraq melewati Nejd yang juga masih tetap terpelihara sampai sekarang, walupun dengan ganti nama jalur Zubeidah, mengabadikan nama permaisuri Raja Harun Al-Rasyid yang bernama Zubeidah, yang dikenal sangat memperhatikan perbaikan dan pemeliharaan jalur niaga tersebut berikut sumber mata air yang ada di sekitarnya.
Muhammad juga mendapatkan julukan Abu al-Qasim yang berarti “bapak Qasim”, karena Muhammad pernah memiliki anak lelaki yang bernama Qasim, tetapi ia meninggal dunia sebelum mencapai usia dewasa.
Itulah ringkasan kisah Nabi Muhammad Saw. yang sudah sepatutnya kita ketahui dan selalu kita ingat. Semoga, dengan mengetahui sejarah Rasulullah, kita dapat lebih banyak belajar lagi untuk dapat menjadikan beliau sebagai pedoman dalam hidup.
Kelompok tingkatan yang kedua dengan tokoh-tokohnya yang terkenal Abdullah bin Abi Bakar, ashim, dan Az Zuhry dan buku-buku mereka tidak ada yang sampai kepada kita akan tetapi banyak riwayat-riwayat sirah mereka yang dapat ditemui di buku-buku ulama setelah mereka dan sebagian penulis dan peneliti sirah Nabi pada masa kini mulai mengumpulkan riwayat-riwayat tersebut dalam satu buku, seperti Dr.
dan sudah menjadi satu hal yang tidak diragukan lagi bahwa karya-karya tentang kaedah-kaedah periwayatan dan tentang para perawi itu telah memberi andil yang cukup besar dan penting dalam pemurnian islam dan pelurusan sirah dan sejarah Nabi serta Islam umumnya
Seperti nabi dan rasul sebelumnya, Muhammad diberikan irhasat (pertanda) akan datangnya seorang nabi, seperti yang diyakini oleh umat Muslim telah dikisahkan dalam beberapan kitab suci agama samawi, dikisahkan pula terjadi pertanda pada masa di dalam kandungan, masa kecil dan remaja. Muhammad diyakini diberikan mukjizat selama kenabiannya.
Fragments of a number of other recensions. Guillaume lists them on p. xxx of his preface, but regards A lot of them as so fragmentary as to get of small worthy of.
Berdasarkan sumber sebelumnya, setelah menerima mimpi-mimpi yang benar atau ru'yah shadiqoh, Nabi Muhammad noticed semakin yakin untuk menjauhkan diri dari kerusakan moral yang terjadi di Makkah.
rarely any sīrah function was compiled in the course of the initially century of Islam. nonetheless, Fred Donner points out the earliest historic writings about the origins of Islam very first emerged in AH sixty–70, very well within the initially century of Hijra (see also listing of biographies of Muhammad).
Diketahui, sebelum wafat, Nabi Muhammad noticed mengalami sakit selama beberapa hari. Bahkan, beliau minta izin untuk berpindah ruang tidur ke ruang yang dihubungkan dengan masjid agar dapat memberikan nasihat serta arahan kepada umatnya.
[10] even so, some sīrah experiences were being published applying an imprecise type of isnād, or what fashionable historians phone the "collective isnād" or "mixed reviews". using collective isnād intended that a report could be similar about the authority of several individuals with no distinguishing the words and phrases of 1 human being from A different. This deficiency of precision led some hadith Students to get any report that used a collective isnād being lacking in authenticity.[eleven]
Adapun dari aspek praktis adalah seperti penyebutan para perawi,curruculum vitae-nya serta penjelasan kualitas atau penilaian terhadapnya.untuk kepentingan ini terdapat para ulama yang khusus menyusun sejumlah besar karya yang menjelaskan hal tersebut.
Tiba-tiba ada malaikat yang menampar nabi dan menyuruh nabi memakai bajunya. Sejak itu Rasulullah selalu menjaga kisah sirah nabi muhammad saw dirinya agar tidak membuka aurat.
The thoughts expressed herein, as a result of this put up or opinions, incorporate positions and viewpoints that aren't automatically Individuals of IslamiCity. they're provided as a method for IslamiCity to stimulate dialogue and dialogue inside our continuing mission of being an educational Firm. The IslamiCity internet site may well occasionally incorporate copyrighted material the usage of which can not always have been specially authorized through the copyright operator.